



Sudah beberapa kali saya mengunjungi kota Assisi. Setiap kali sampai di kota ini saya melihat bahwa kota ini tidak amat istimewa secara gografis. Berada di atas bukit kecil Subasio. Dan sekarang nampak begitu padat dengan penduduk, pasar, orang berjualan suvenir, restoran dll. Sehingga tak beda dengan berada di tengah kota yang sumpek, apalagi takkurasakan udara yang segar.
Bagi saya yang lebih menarik adalah Porziuncola. Sebuah kota kecil, mungkin lebih tepat saya sebut desa, di bagian luar kota Assisi. Porziuncola terasa lebih asri. di dekat tempat ini masih kutemukan kebun-kebun hijau dan udara segar terhirup nikmat. Saya paling senang berada di Gereja Maria Para Malaikat di Porziuncola ini. Di sekitar Basilika ini kita dapat temukan taman dan pepohonan rindang. Demikian juga kalau memasuki Basilika, akan terasa lebih lega, terang dan megah. Kebanyakan Basilika memang megah tetapi terasa sumpek karena sinar matahari tak masuk menerangi.
Di Dalam Basilika ini ada sebuah Gereja (lebih tepat kapel) yang mungil. (lihat pada gambar). Kapel Porziuncola ini memang suatu yang istimewa. Dan Basilika yang megah ini dibangun memang untuk mengenang nilai sejarah dan religius dari adanya Kapel tersebut. Kapel Porziuncola dibangun oleh Santo Fransiskus Assisi dan para sahabatnya pada abad 13 Masehi. Setiap kali aku mengunjungi tempat ini aku selalu berlama-lama berada di dalam kapel ini. untuk berdoa tapi juga untuk diam sejenak, kadang pula sampai terkantuk kantuk he he he.
Di dalam basilika ini juga di buat suatu kapel lain yang disebut sebagai kapel Transitus. Disebut demikian karena kapel ini dibangun untuk mengenangkan saat kematian Fransiskus, saat Fransiskus berpindah dari hidup di dunia ke hidup di surga. Di samping kapel Transitus ini masih terpelihara sel (ruangan kecil) dimana Fransiskus menghembuskan nafas terakhirnya.
Dahulu disekeliling kapel Porzuncola ini, ada beberapa rumah tempat Fransiskus dan para sahabatnya tinggal. Dari tempat ini pula Fransiskus membangun dan memperkembangkan Tarekat Saudara Saudara Dina (OFM). Jadi Basilika ini dibangun di atas tempat dimana St. Fransiskus dan para sahabatnya memulai dan menumbuhkembangkan hidup seturut Injil.