Di rumahku ada seekor anjing bernama ‘Baba’. Ia suka sekali bermain-main terutama dengan orang yang telah ia kenal. Anjing kecil ini lucu sekali, dan cukup pintar; ia tahu apa yang diperintahkan. Selain itu ia bisa juga diajak becanda, dan suka sekali dimanja. Bahkan beberapa anak kecil yang datang ke rumahku terbiasa membopong anjing kecil ini untuk diajak becanda.
Akan tetapi, aneh, suatu hari ia menjadi sangat agresif dan galak. Ada apa dengan dirimu baba? Ah ternyata ia takut, dia merasa terganggu dan terancam.
Waktu itu ada teman saya datang, ia menyambut gembira, tetapi teman saya itu tidak suka anjing. Teman saya merasa terganggu dengan tingkah si baba, dan baba dihalaunya serta dipukul. Mendapat perlakuan seperti itu anjing kecil itu menjadi marah dan agresif. Mengapa dia marah? Bukan karena dipukul tetapi karena takut. Takut karena ada ancaman. Takut melahirkan kemarahan. Kemarahan melahirkan kekerasan dan kejahatan.
Namun rasa tidak suka yang diungkapkan dengan menyingkirkan atau mengusir bisa memicu kejahatan dan kekerasan, sebab rasa tidak suka yang dibiarkan meluap begitu saja bisa tumbuh menjadi kemarahan yang ditampakan dalam kekerasan dan kejahatan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bunda Maria dan Santo Yusuf , doakanlah kami Upaya Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) untuk menjadi Gerakan dan Persekutuan umat Alla...

-
Di rumahku ada seekor anjing bernama ‘Baba’. Ia suka sekali bermain-main terutama dengan orang yang telah ia kenal. Anjing kecil ini lucu s...
-
Sudah beberapa kali saya mengunjungi kota Assisi. Setiap kali sampai di kota ini saya melihat bahwa kota ini tidak amat istimewa secara gogr...
-
Aku pertama kali menonton film ini pada awal tahun 1995, lalu beberapa kali aku menontonnya lagi. Film ini sungguh mengesan bagi hidupku: me...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar