
Mungkin kita mudah beranggapan bahwa karena kita telah mengenal dan mengikuti Yesus, otomatis kita adalah orang yang benar sedangkan orang lain di sekitar kita yang belum mengenal Yesus adalah orang berdosa. Namun hendaknya kita ingat bahwa Yesus datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang yang berdosa supaya mereka bertobat.
Ini tidak berarti bahwa Yesus tidak peduli pada mereka yang benar dan hanya peduli pada mereka yang berdosa. Yesus memanggil orang berdosa supaya bertobat dan menjadi orang benar. Itulah yang diharapkanNya terjadi dalam diri semua orang. Maka yang sudah benar dipanggil untuk bertahan dalam kebenaran dan menjadi semakin setia dalam kebenaran. Namun dalam kenyataan kita sering kali terkurung dalam dosa, dan sering melakukan dosa walaupun kita selalu mendengarkan Yesus dan dekat padaNya. Kita semua memang sedang berjuang untuk menjadi orang-orang yang benar.
Dosa tentu dapat memasuki siapa saja yang masih hidup diatas bumi ini. Sekalipun mereka beragama atau menjadi murid Yesus dan mengaku orang yang benar, hidup mereka dapat saja masih dikuasai dosa. Kitapun sebagai orang yang sudah berusaha setia mengikuti Yesus sebagai muridNya, tidaklah bersih dari dosa. Karena itu, marilah kita sebagai sesama manusia yang lemah dan berdosa, kita tanggapi panggilan Tuhan Yesus, mengikuti Dia, agar kita dibenarkan oleh kuasa kasihNya dan bukan oleh perasaan dan pikiran kita.
Bagaimanakah caranya? Coba deh, simak pembicaraan dua anak Sekolah Minggu yang sedang bercakap-cakap ini:
Samuel : "Coba terka, orang seperti apa yang paling banyak masuk neraka, apakah pencuri, pembunuh atau orang pelit?"
Natanael: "Tentu saja pencuri dan pembunuh! Karena yang satu mengambil harta orang sedangkan yang lain mengambil nyawa orang."
Samuel : "Kata papa-ku, orang pelit adalah yang paling banyak masuk neraka!"
Natanael: "Ach, masa iya ... ??? Apa dosanya? Khan itu hartanya sendiri, suka-suka donk!"
Samuel : "Nah, itulah...! Saking pelitnya maka ketika Tuhan Yesus mau minta dosanya untuk dibuang ke tubir laut yang paling dalam,dia nggak ngasih!"
Nah, perhatikanlah saudara-saudariku, apakah kita masih pelit untuk memberikan dosa kita pada Yesus agar dijadikan bersih dari dosa? Relakah kita mengakukan dosa-dosa kita dalam sakramen tobat? Yakinlah Tuhan Yesus tidak pernah menghukum. Tuhan Yesus sayang pada kita. DIA ingin agar kita selalu berada dalam rumahNya dan terbebas dari dosa.
Rm Y. Agung Setiadi
Ini tidak berarti bahwa Yesus tidak peduli pada mereka yang benar dan hanya peduli pada mereka yang berdosa. Yesus memanggil orang berdosa supaya bertobat dan menjadi orang benar. Itulah yang diharapkanNya terjadi dalam diri semua orang. Maka yang sudah benar dipanggil untuk bertahan dalam kebenaran dan menjadi semakin setia dalam kebenaran. Namun dalam kenyataan kita sering kali terkurung dalam dosa, dan sering melakukan dosa walaupun kita selalu mendengarkan Yesus dan dekat padaNya. Kita semua memang sedang berjuang untuk menjadi orang-orang yang benar.
Dosa tentu dapat memasuki siapa saja yang masih hidup diatas bumi ini. Sekalipun mereka beragama atau menjadi murid Yesus dan mengaku orang yang benar, hidup mereka dapat saja masih dikuasai dosa. Kitapun sebagai orang yang sudah berusaha setia mengikuti Yesus sebagai muridNya, tidaklah bersih dari dosa. Karena itu, marilah kita sebagai sesama manusia yang lemah dan berdosa, kita tanggapi panggilan Tuhan Yesus, mengikuti Dia, agar kita dibenarkan oleh kuasa kasihNya dan bukan oleh perasaan dan pikiran kita.
Bagaimanakah caranya? Coba deh, simak pembicaraan dua anak Sekolah Minggu yang sedang bercakap-cakap ini:
Samuel : "Coba terka, orang seperti apa yang paling banyak masuk neraka, apakah pencuri, pembunuh atau orang pelit?"
Natanael: "Tentu saja pencuri dan pembunuh! Karena yang satu mengambil harta orang sedangkan yang lain mengambil nyawa orang."
Samuel : "Kata papa-ku, orang pelit adalah yang paling banyak masuk neraka!"
Natanael: "Ach, masa iya ... ??? Apa dosanya? Khan itu hartanya sendiri, suka-suka donk!"
Samuel : "Nah, itulah...! Saking pelitnya maka ketika Tuhan Yesus mau minta dosanya untuk dibuang ke tubir laut yang paling dalam,dia nggak ngasih!"
Nah, perhatikanlah saudara-saudariku, apakah kita masih pelit untuk memberikan dosa kita pada Yesus agar dijadikan bersih dari dosa? Relakah kita mengakukan dosa-dosa kita dalam sakramen tobat? Yakinlah Tuhan Yesus tidak pernah menghukum. Tuhan Yesus sayang pada kita. DIA ingin agar kita selalu berada dalam rumahNya dan terbebas dari dosa.
Rm Y. Agung Setiadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar